Minggu, 29 April 2012
Sabtu, 21 April 2012
Kaidah Penulisan Al-Qur'an
Bebarapa
ka'idah yang perlu diketahui dalam mempelajari dan membaca Al Qur'an
karena banyak sekali pembaca yang tidak mengetahui kaidah penulisan Al
Qur'an sekaligus bagaimana cara membacanya,
berikut kaidah penulisan Al Qur'an :
.
I. HUKUM ALIF:
1. Alif yang sebagai huruf mad, yang menurut qo'idah yang
umum yaitu setiap alif yang didahului fatchah atau fatchah diikuti alif
maka fatchahnya menjadi panjang baik ketika washol maupun ketika waqof.
Contoh :
قالاَ ربَّنَا ظَلَمْنَا
Selain alif diatas ada beberapa alif yang dianggap tambahan yang akan diterangkan dalam no. 2 dst.
2. Alif didahului fatchah dianggap tambahan yaitu :
a. alif yang ada di akhir kalimah tertentu, dalam Al Qur'an hanya ada 7 yaitu :
لِتَتْلُوَا، لِيَرْبُوَا، لِيَبْلُوَا، وَنَبْلُوَا، لَنْ نَدْعُوَا، ثَمُودَا، قَوَارِيْرَا مِنْ فِضَّةِ
b. alif yang ada di tengah kalimah tertentu, dalam Al Qur'an hanya ada 5 yaitu :
لِشَائٍ، وَلاَ تَاْيْئسوا، لاَ يَايْئَسُ، أَفَلَمْ يَايْئَسِ، لأَاذْبَحَنَّهُ
ini menurut qoul yang kuat yang diikuti oleh Al Qur'an dari timur tengah dan yang diterangkan dalam kitab Yanbu"a. Tapi ada qoul yang menyebutkan beberapa kalimah selain diatas yaitu seperti :
وَلأاَوْضَعُوا، لاَارْجُمَنَّكَ، لاَإِلَى الْجَحِيمِ، لاأَنْتُمْ
3. alif didahului fatchah dianggap tambahan ketika washol dan
ketika waqof tetap menjadi huruf mad, dibaca panjang dalam Al Qur'an
hanya ada 7
الظُّنُوْنَا، الرَّسُوْلا، السَّبِيْلاَ، سَلسِلا، كانت قَوَارِيْرَا، لكِنَّا، أَناَ
4. alif didahului kasroh dianggap tambahan dalam Al Qur'an hanya ada 3
مِائَة، مائتين، وَجِايْءَ
5. setiap alif yang didahului waw sukun, yang dinamakan alif fariqoh, di Al Qur'an banyak sekali contoh :
يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
6.setiap alif yang didahului hamzah yang dibaca dlommah di Al Qur'an ada 23 contohnya :
الْعُلَمَؤُا، الْمَلَؤُا، شُرَكَؤُا
Dalam Al Qur'an banyak alif yang tidak tertulis, tapi dalam tulisan ditambah alif kecil atau harokat fatchah panjang:
مُسْلِمَتٍ مُؤْمِنَتٍ قَانِتَتٍ تَئِبَتٍ عَبِدَتٍ سَئِحَتٍ ثَيِّبَتٍ
II. HUKUM WAW
waw yang dimaksud disini adalah waw (sukun atau tanpa harokat )
1. Waw didahului dlommah sebagai huruf mad dalam Al Qur'an banyak sekali, contohnya :
أُوْليهُمَا، أُوْليهُمْ
2. waw didahului dlommah dianggap tambahan dalam Al Qur'an ada 7 yaitu :
اُولَتُ سأوريكم اُولِى اُولُوْا اُولَئِكَ اُولَئِكُمْ أُولاَءِ
3. waw didahului fatchah dianggap sebagai alif mad dalam Al Qur'an hanya ada 8 yaitu :
بِالْغَدْوَة، مَنَوة، الربواِ إِلَى النَّجَوة،ِ كَمِشْكَوةٍ، الْحَيَوة،ِ الزَّكَوة،ِ الصَّلَوةَ
Dalam Al Qur'an banyak waw yang tidak tertulis, tapi dalam tulisan ditambah waw kecil atau harokat dlommah panjang contohnya:
دَاوُود، المَوءُودَةُ، يَلْوُون
III. HUKUM YA'
Ya' yang dimaksud disini adalah ya' ( sukun atau tanpa harokat )
1. Ya' didahului kasroh sebagai huruf mad dalam Al Qur'an banyak sekali, contohnya :
وَرَائِي ، وَالَّئِي
2. Ya' didahului kasroh dianggap tambahan dalam Al Qur'an ada 4 yaitu:
ومَلإِيه، ومَلإِيهِمْ، أَفَإِينْ، نَبَإِى
3. Ya' didahului fatchah dianggap tambahan dalam Al Qur'an hanya ada 1 yaitu:
بِأَييِّكُمُ
4. Ya' didahului sukun dianggap tambahan dalam Al Qur'an hanya ada 1 yaitu:
بِأَيْيدٍ
5. Ya' yang tidak tertulis, jika diwaqofkan boleh ditambah Ya’ آتنِيْ atau tidak ditambah Ya’ آتنْ jika di baca washol harus ditambah Ya’ آتنِ يَ الله
6. ya' didahului fatchah dianggap sebagai alif mad dalam Al Qur'an banyak sekali, contohnya:
وَالضُّحَى (1) وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى (2) مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى (3)
Dalam Al Qur'an banyak ya' yang tidak tertulis, tapi dalam ditambah ya' kecil atau harokat kasroh panjang contohnya :
النَّبِيِّنَ، يُحْيِ
IV. HAMZAH (ALIF) WASHOL
Hamzah washol ialah hamzah yang bentuknya Alif yang dibaca ketika
menjadi permulaan bacaan dan hilang / tidak dibaca ketika ditengah
bacaan (diwasholkan dengan lafadh sebelumnya) biasanya di atasnya ada
tulisan kepala shod kecil ( Æ ).
Hamzah washol adalah sebagai huruf pertolongan membaca kalimah yang huruf awalnya dibaca sukun.
Dalam Al Qur'an yang dari Timur Tengah hamzah washol tidak diberi charokat, sehingga sukar bagi yang belum memahami ilmu shorof.
Maka sebab itu disini akan diterangkan cara membacanya, supaya bisa membantu para pembaca Al Qur'an.
V. TERDAPATNYA HAMZAH WASHOL
Hamzah washol terdapat :
1.Di AL (ال) Ta"rif contoh : اللَّه، الرِّحْمَن، الرَّحِيمِ
2.Di Kalimah Isim yaitu pada:
a.Isim mashdar dari fi'il Khumasiy dan Sudasiy yang fi'il madlinya diawwali dg hamzah washol seperti :
اسْتِغْفَار ابْتِغَاء، انْبِعَاثَهُمْ، ابْيَضَّتْ
b.Tujuh lafadh yang terdapat di Al Qur'an, yaitu :
ابَن، ابْنَت، امْرؤ، امْرَأَت، اثْنَان (اثْنَينِِ)، اثْنَتَانِ(اثْنَتَينِ) اِسْم،
ابَن، ابْنَت، امْرؤ، امْرَأَت، اثْنَان (اثْنَينِِ)، اثْنَتَانِ(اثْنَتَينِ) اِسْم،
3. Di Kalimah fi"il yaitu pada:
a. Fi"il Madli dan Amar Khumasiy dan Sudasiy yang diawwali dengan hamzah, contoh :
اسْتَغْفِرْ اسْتَغْفَرَ اسْتَجِبْ اسْتَجَابَ ابْتَغِ ابْتَغَى انطَلِقُوا انطَلَق
b. Fi'il amar tsulatsiy yang diawwali hamzah contoh : اضْرِب ، افْتَحْ ،أُدْخُلْ
VI. CARA MEMBACA HAMZAH WASHOL
Hamzah washol ketika menjadi permulaan bacaan semuanya dibaca kasroh, contoh :
اِسْتَغْفِرُوا، اِسْم، اضْرِب
Kecuali hamzah washolnya AL (ال), ini dibaca fatchah, contoh : اَللَّه، اَلْقَارِعَةُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
Dan fi'il amar tsulatsiy yang huruf ketiganya ( Ain fi'ilnya ) dibaca dlommah Hamzah Washolnya dibaca dlommah, contoh :
أُدْخُلْ، اُعْبُدُوا اللَّهَ
Kecuali 6 lafadh yaitu ابْنُوا،امْضُوا، اقْضُوا، امْشُوا، اِئْتُونِي ini dibaca kasroh karena dlommahnya mendatang, karena asalnya : اِبْنِيُوا،اِمْضِيُوا، اِقْضِيُوا، اِمْشِيُوا، اِيْتُونِي
VII. CARA MEMBACA HURUF SUKUN SEBELUM HAMZAH WASHOL
Bila sebelum hamzah washol ada huruf sukun (termasuk tanwin) maka huruf sukun tsb. kalau diwasholkan harus dibaca kasroh, karena Iltiqo:'ussa:kinain ( bertemunya 2 huruf mati ) contoh :
وَبَشِّرِْ الْمُؤْمِنِينَ، فَاسْأَلِْ الَّذِينَ، نُوحٌنِِ ابْنَهُ، مُبِينٍناقْتُلُوا
Termasuk kategori diatas yaitu lafadh بِئْسَ الِاسْمُ lamnya dibaca kasroh karena Iltiqo:'ussa:kinain, bukan termasuk bacaan Naqol. Bila dimulai membaca dari الِاسْمُ ada dua cara yaitu boleh : اَلِاسْمُ atau ِلاسْمُ .
Kecuali huruf sukun itu berupa mim jama', maka ini dibaca dlommah contoh :
رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ، وَإِذْ قِيلَ لَهُم اسْكُنُوا
dan kecuali pada Mim di Surat Ali Imron ayat 1, kalau diwasholkan dibaca fatchah : الم(1)اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
(ميمَ الله) dan nunnya مِنْ, ini juga dibaca fatchah contoh : مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Apabila setelah Hamzah Washol ada hamzah sukun dan Hamzah Washol
dibuat permulaan maka Hamzah sukunnya diganti huruf mad, contoh : اِئْتُونِي ـ اِيْتُونِي، اؤْتُمِنَ ـ اُوْتُمِنَdan
apabila diwasholkan dengan lafadh yang sebelumnya Hamzah Washolnya
hilang dan Hamzah sesudahnya berupa Hamzah sukun contoh :
فِي السَّموَتِ اِئْتُونِي، الَّذِي اؤْتُمِنَ
Langganan:
Postingan (Atom)